Aku telah bernyanyi untukmu
Tapi kau tidak juga menari
Aku telah menangis di depanmu
Tapi kau tidak juga mengerti
Haruskah aku menangis sambil bernyanyi
Lagu gelombang karya kahlil gibran tersebut membuatku terpukul saat sejenak teringat masa lalu yang begitu sakit
Entah karena apa bait tersebut mewakilkan semua perasaanku atau memang hanya sebuah perasaan yang berlebih
Begitu meracau di benakku tanpa terpikir oleh logika mungkin juga rasa sakit yang menerpa begitu dalam
Aku mulai kelelahan dengan semua sandiwara ini dengan semua yang kupendam sendiri dengan rasa sakit yang tak satupun orang tau
Hanya kegelisahan yang merundungku tiap waktu
Menit demi menit hanya berlalu saja dihadapku tanpa ku sadari semua sudah berjalan begitu jauh
Mengubur semua yang pernah ada jauh-jauh di belakang
Tapi kau tidak juga menari
Aku telah menangis di depanmu
Tapi kau tidak juga mengerti
Haruskah aku menangis sambil bernyanyi
Lagu gelombang karya kahlil gibran tersebut membuatku terpukul saat sejenak teringat masa lalu yang begitu sakit
Entah karena apa bait tersebut mewakilkan semua perasaanku atau memang hanya sebuah perasaan yang berlebih
Begitu meracau di benakku tanpa terpikir oleh logika mungkin juga rasa sakit yang menerpa begitu dalam
Aku mulai kelelahan dengan semua sandiwara ini dengan semua yang kupendam sendiri dengan rasa sakit yang tak satupun orang tau
Hanya kegelisahan yang merundungku tiap waktu
Menit demi menit hanya berlalu saja dihadapku tanpa ku sadari semua sudah berjalan begitu jauh
Mengubur semua yang pernah ada jauh-jauh di belakang
kata "jauh-jauh" nang mburi dewe kurang mengena, lek menurutku "jauh" tok wes cukup..
BalasHapus